A. Wawasan Nasional Suatu Bangsa.
Suatu bangsa meyakini bahwa kebenaran
yang hakiki atau kebenarahn yang mutlak adalah kebanaran yang datang datang
daru Tuhan, pencipta alam semesta. Manusia memiliki kelebihan dari makhluk
lainnya melalui akal pikiran dan budi nuraninya. Namun kemampuannya dalam
menggunakan akal pikiran dan budi nuraninya tersebut terbatas, sehingga manusia
yang satu dan yang lain tidak memiliki kemampuan yang sama. Ketidaksamaan
tersebut menimbulkan perbedaan pendapat, kehidupan, kepercayaan, dalam hubungan
dengan penciptanya dan melaksanakan hubungan dengan sesamanya, dan dalam cara
melihat serta memahami sesuatu.perbedaan-perbedaan tersebut yang disebut
keanekaragaman. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, keanekaragaman
tersebut memerlukan perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu
memelihara keutuhan negaranya. Suatu bangsa yang bernegara, dalam
menyelanggarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya.
Pengaruh itu timbul dari hubungan timbal balik antara filosofi bangsa,
ideologi, aspirasi serta cita-cita dan kondisi sosial masyarakat, budaya,
tradisi, keadaan alam, wilayah serta pengalaman sejarahnya. Pemerintah dan
rakyat memerlukan suatu konsepsi berupa wawasan nasional untuk menyelanggarakan
kehidupannya. Wawasan ini dikamsudkan untuk menjamin kelangsungan hidup,
keutuhan wilayah serta jati diri bangsa. Kata “wawasan” itu sendiri berasal
dari wawas (bahasa Jawa) yang artinya melihat atau memandang. Dengan penambahan
akhiran “ab” kata ini secara harfiah berarti: cara penglihatan atau cara tinjau
atau cara pandang.
Kehidupan suatu bangsa dan negara
senantiasa dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan strategis. Karena itu,
wawasan itu harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi
berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan strategis dan dalam mengejar
kejayannya.
Dalam mewujudkan aspirasi dan
perjuangan, satu bangsa perlu memperhatikan tiga faktor utama :
1. Bumi
atau ruang dimana bangsa itu hidup
2. Jiwa,
tekad dan semangat manusianya atau rakyat
3. Lingkungan
sekitar.
Dengan
demikian,wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah bernegara
tenrtang diri dan lingkungan dalam eksistensinya yang serba terhubung (melaluli
interaksi dan interrelasi) Dan dalan pembangunannya di lingkungan nasional
(termasuk lokal dan propinsional), reguional , serta global.
B.
Teori-Teori Kekuasaan
Wawasan nasional suatu bangsa dibentuk
dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dianutnya. Beberapa teori
paham kekuasaan dan teori geopolitik diuraikan sebagai berikut :
1.
Paham-paham
kekuasaan
Peumusan wawasan nasional lahir berdasarkan
pertimbanga dan pemikiran mengenai sejauh mana konsep operasionalnya dapat
diwujudkan dan dipertanggungjawabkan. Karna itu, dibutuhkan landasan teori yang
dapat mendukung rumusan Wawasan Nasional.Teori-teori yang dapat mendukung
rumusan tersebut antara lain :
a. Paham Machiavelli
Dalam bukunya tentang politik dengan
judul : The Prince Machiavelli memberikan pesan tentang cara membentuk kekuatan
politik yang besar agar sebuah negara dapat berdiri kokoh, di dalam terkandung
beberapa kostulat dan cara pandang bagaimana memelihara kekuasaan politik
menurut Machiavelli , sebuah negara akan bertahan bila menerapkan dalil-dalil :
·
Pertama, dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan segala
cara di halalkan
·
Kedua, untuk menjaga kekuasaan rezim , politik adu
domba adalah sah.
·
Ketiga, dalam dunia politik ,yang kuat pasti dapat
bertahan dan menang.
b. Paham Kaisar Napoleon
Bonaparte ( abad XVIII )
Merupakan revilusioner dibidang cara
pandang dan pengikut teori Machiavelli
Napoleon berpendapat bahwa :
·
Perang di masa depan akan merupakan perang total yang
mengerahkan segala daya upaya dan kekuatan nasional
·
Kekutan politik harus di dampingi kekutan logistik dan
ekonomi nasional yang di dukung sosbud berupa IPTEK sautu bangsa demi untuk
membentuk kekutan hamkam dalam mendukung dan menjajah negara negara Perancis .
O.K.I terjadi invasi militer
besar-besaran oleh napoleon ke negara tetangga dan akhirnya di rusia ( tetapi
menjadi bumerang sehingga Napoleon dibuang di pulau Elba )
c. Paham Jenderal Clausewitz.
Bersama dengan era napoleon di rusia
hidup jenderal Clausewitz ( diusir napoleon dari negaranya hingga ke rusia ) .
Clau sewitz kahirnya bergabung dan
menjadi penasehat militer staf umum tentara kekaisaran rusia .
Jenderal Clausewit menulis sebuah
buku tentang perang yang Vom Kriege
Menurut Clausewit, perang adalah :
Kelanjutan politik dengan cara lain
.
Peperangan adalah sah –sah saja
dalam memcapai tujuan nasional suatu bangsa pemikiran tersebut inilah yang
membenarkan / menghalalkan Prusia ber ekspansi sehingga menimbulkan Perang
Dunia I dengan kekalahan dipihak Prusia (Kekaisaran Jerman).
d. Paham Fuerback dan Hegel .
Pada abad XV11 maraknya paham
Perdagangan Bebas ( Merchantilism ) merupakan nenek moyang Liberalisme .
Paham ini berpendapat bahwa :
·
Ukuran keberhasilan ekonomi suatu negara adalah
seberapa besar surplus ekonominya terutama terukur dari emas,
Sehingga memicu nafsu konolialisme
negara barat dalam memcari emas ke tempat lain. Inilah yang memotivasi columbus
memcari daerah baru yaitu Amerika yang di ikuti Magelhen berkeliling dunia.
e. Paham Lenin ( Abad XIX )
Lenin telah memodifikasi ajaran
Clausewitz, menurut Lenin, perang ialah : Kelanjutan politik secara kekerasan.
Bahkan rekan Lenin yaitu ; Mao zhe dong lebih ekstrim lagi ,yaitu perang ialah
;
Kelanjutan politik dengan
pertumpahan darah .
Sehingga bagi komunis / Leninisme
·
Perang bahkan pertumpahan darah atau revolusi di
negara lain diseluruh dunia adalah sah-sah saja ,yaitu dalam kerangka
mengkonomiskan seluruh bangsa di dunia.
O.K.I selama perang dingin USSR dan
RRC berlomba – lomba mengeksport paham komunis ke seluruh dunia.
f. Paham Lucian W.Pye dan
Sidney .
Dalam bukunya : political culture
and Political Development, menjelaskan :
·
Adanya peranan unsur-unsur subyektif dan psilogis
dalam tatanan dinamikan kehidupan politik suatu bangsa, sehingga kemantapan
suatu sistem politik dinamika hanya dapat dicapai bila berakar pada kebudayaan
politik bangsa . ybs
·
Kebudayaan politik akan menjadi pandangan baku dalam
melihat kesejahteraan sebagai politik, dengan demikian, maka dalam
memproyeksikan eksistensi kebudayaan politik tidak semata-mata di tentukan
kondisi-kondisi obyektiftapi juga harus menghayati subyektif psikologis sehingga
dapat menempatkan kesadaran dalam kepribadian bangsa.
2.
Teori-teori
Geopolitik
Geopolitk
berasal dari kata “geo” atau bumi dan politik yang berarti kekuatan yang
berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif
kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
a. Pandangan ajaran Frederich
Ratzel
Pada abad ke 19, untuk pertama
kalinya Frederich Ratzel merumuskan tentang ilmu bumi politik sebagai hasil
penelitian secara ilmiah dan universal (tidak khusus suatu negara).
Pokok – pokok ajaran Frederich
Ratzel adalah :
·
Dalam hal tertentu pertumbuhan negara dapat
dianalogikan dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang lingkup melalui
proses :
·
Lahir – Tumbuh – Berkembang – survive of life,
menyusut dan mati.
·
Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh
kelompok politik dalam arti kekuatan, makin luas potensi ruang tersebut, makin
memungkinkan kelompok politik itu tumbuh.
·
Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya tidak terlepas dari hukum alam, hanya yang unggul yang dapat bertahan
terus.
·
Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar
ketumbuhan dukungan akan sumber daya alam yang diperlukan.
Ilmu bumi politik Ratzel menimbulkan
: 2 aliran yaitu
1. Kekuatan di darat
2. Kekuatan di laut
Dengan meletakan dasar : supra
struktur Geopolitik
Yang meliputi : kekuatan total atau
menyeluruhsuatu bangsa harus mampu mewadahi pertumbuhannya dihadapkan pada
situasi dan kondisi lingkungan geografisnya. Pemikiran Ratzel menyatakan, bahwa
ada keterkaitan antara struktur politik (kekuatan politik) dengan geografi
disatu pihak, dengan tuntutan perkembangan atau pertumbuhan negara yang
dianalogikan dengan organisme (kehidupan biologis) di satu pihak.
b. Pandangan ajaran Rudolf Kjellen.
Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel
(Teori Organisme), jika Ratzel negara “dianalogikan” sebagai organisme maka
Kjellen menyatakan negara adalah suatu organisme yang dianggap sebagai “Prinsip
dasar”
Pokok – pokok ajaran Rudolf Kjellen
adalah :
·
Negara sebagai satuan biologis, suatu organisme hidup
yang juga mempunyai intelektual.
·
Tujuan negara dicapai dengan ruangan yang luas untuk
pengembangan secara bebas kemampuan rakyatnya.
·
Negara merupakan sistem politik atau pemerintahan yang
meliputi bidang :
·
Geopolitik, ekonomi politik, demo politik, sospol dan
kratopol. (pol.pem)
·
Negara tidak harus bergantung dengan sumber pembekalan
dari luar tapi harus mampu berswasembada dan memanfaatkan kemajuan kebudayaan
dan teknologi untuk meningkatkan kekuatan nasionalnya.
– Kedalam, mencapai persatuan dan
kesatuan yang harmonis
– Keluar, memperoleh batas – batas
negara yang lebih baik
c. Pandangan ajaran
karl.haushofer.
Pandangan ini berkembang di
jerman,kekuasan Adolf Hitler (nasisme)
Jepang ,kekuasaan Hako Ichu
(militerisme dan fasisme])
Pokok-pokok ajaran Haushofer
(menganut ajaran Kjellen) adalah:
·
Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akan dapat
mengejar kekuasaan Imperium Maritim untuk menguasai pengawasan di laut.
·
Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan
menguasai:
Eropa,Afrika dan Asia Barat (Jerman
dan Itali) serta Jepang di Asia Timur Raya.
·
Geopolitik ialah doktrin negara yang menitik beratkan
pada soal-soal strategi perbatasan ,ruang,ruang hidu bangsa dan tekanan-tekanan
kekuasaan dan sosial yang rasial mengharuskan pembagian baru dari kekayaan alam
di dunia .
(Geopolitik adalah landasan dari
tindakan politik dalam perjuangan kelangsungan hidup untuk memdapatkan ruang
hidupnya).
d. Pandangan Ajaran Sir
Halford Mackinder.
Ahli Geopolitik ini menganut konsep
kekuatan ,yaitu: kekuatan di Darat (wawasan benua) ,ajarannya adalah:
·
Barang siapa dapat menguasai daerah jantung yaitu:
Eurasia (Eropa dan Asia) akan dapat menguasai pulau dunia yaitu Eropa,Asia,dan
Afrika, barang siapa dapat menguasai pulau di dunia akhirnya dapat mengusai
dunia.
e. Pandangan Ajaran Sir Wartel
Raleigh dan Alfred Thyer Mahan .
Kedua ahli ini mempunyai gagasan
tentang kekuatan di lautan [wawasan Bahari]
·
Barang siapa yang mengusai lautan akan mengusai
perdangan Mengusai perdagangan berarti mengusai kekayaan dunia ,sehingga
akhirnya menguasai Dunia
f. Pandangan Ajaran W.Mitchel
A.Saversky ,Giulio Douhet ,dan John Frederik Charles Fuller
Keempat ahli mempunyai gagasan
tentang kekuatan di udara (wawasan dirgantara)
·
Kekuatan udara mempunyai daya tangkis terhadap ancaman
yang dapat di andalkan dan melumpuhkan kekuatan lawan dengan penghancuran di
kandang lawan itu sendiri agar tidak mampu bergerak menyerang.
g. Pandangan ajaran Nicholas
J. Spykman
Ajarannya menghasilkan Teori Daerah
Batas (Rimland) yaitu Wawasan Kombinasi, menggabungkan kekuatan Darat, Laut
& Udara, sesuai dengan keperluan & kondisi suatu negara.
Sumber :
Maskan, Akan, dkk. 2005 . PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN . Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama